Cari Makalah Disini

...............................................................................

KEHAMILAN EKTOPIK

Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik dapat diartikan “berada di luar tempat yang semestinya”. Apabila pada kehamilan ektopik terjadi abortus atau pecah, dalam hal ini dapat berbahaya bagi wanita hamil tersebut maka kehamilan ini disebut kehamilan ektopik terganggu.
Kehamilan ektopik adalah setiap implantasi yang telah di buahi di luar cavum utereus .implantasi dapat terjadi di tuba falopi ,ovarium,serviks ,dan adomen .namun ,kejadian kehamilan ektopik yang terbayak adalah di tubafalopi.(Murria,2002)
B.  Etiologi
 Kehamilan ektopik terjadi karena hambatan pada perjalanan sel telur dari indung telur (ovarium) ke rahim (uterus). Dari beberapa studi faktor resiko yang diperkirakan sebagai penyebabnya adalah:
a.                  Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat menimbulkan gangguan pada motilitas  saluran telur.
b.               Riwayat operasi tuba.
c.              Cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
d.             Kehamilan ektopik sebelumnya.
e.              Aborsi tuba dan pemakaian IUD.
f.               Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom.
g.              Bekas radang pada tuba; disini radang menyebabkan perubahan-perubahan pada endosalping, sehingga walaupun fertilisasi dapat terjadi, gerakan ovum ke uterus terlambat.
h.              Operasi plastik pada tuba.
i.                Abortus buatan.

C.    Patofisiologi

Prinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan mekanik terhadap ovum yang telah dibuahi dalam perjalanannya menuju kavum uteri. Pada suatu saat kebutuhan embrio dalam tuba tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah dari vaskularisasi tuba itu. Ada beberapa kemungkinan akibat dari hal ini yaitu :
1.      Kemungkinan “tubal abortion”, lepas dan keluarnya darah dan jaringan ke ujung distal (fimbria) dan ke rongga abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi pada kehamilan ampulla, darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga peritoneum biasanya tidak begitu banyak karena dibatasi oleh tekanan dari dinding tuba.
2.      Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum, sebagai akibat dari distensi berlebihan tuba.
3.      Faktor abortus ke dalam lumen tuba.

Ruptur dinding tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan muda. Ruptur dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus dan pemeriksaan vaginal. Dalam hal ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadang-kadang sedikit hingga banyak, sampai menimbulkan syok dan kematian.

D.  Manifestasi Klinik
Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda; dari perdarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas sehingga sukar membuat diagnosanya. Gejala dan tanda tergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil. Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian janin. Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala-gejala yang samar-samar sehingga sulit untuk membuat diagnosanya.

E.  Pemeriksaan Penunjang
a)      Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+).
Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.
b)      USG : - Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
c)      Adanya massa komplek di rongga panggul
d)      Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah.
e)      Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.
f)       Ultrasonografi berguna pada 5 – 10% kasus bila ditemukan kantong gestasi di luar uterus.
F.  Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
a)      pengobatan konservatif, yaitu bila kehamilan ektopik terganggu
b)      Pada telah lama berlangsung (4-6 minggu), terjadi perdarahan ulang, Ini merupakan indikasi operasi.

vInfeksi
vSterilitas
vPecahnya tuba falopii
vKomplikasirgantung dari lokasi tumbuh berkembangnya embrio

2. ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1)      Menstruasi trakhir
2)      Adanya bercak darah yang beasal dari vagina
3)      Nyeri abdomen,kejang, tumpul,
4)      Jenis kontrasepsi
5)      Riwayat ganguan tuba sebelumnya
6)      Tanda –tanda fital
7)      Tes laboratorium Ht dan Hb menurun





B.     Diagnosis keperawatan
Kemungkinan diagnosis yang muncul adalah sebagai berikut
1)      Defisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur tuba pada lokasi implantasi sebagai efek tindakan pembedahan
2)      Nyeri  yang berhubungan dengan rupture falopi, perdarahan intraperitoneal.
3)      Kurangnya pengetahuan yang  berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak mengenal sumber- sumber informasi

C.     Intervensi Keperawatan
1.      Diagnosis 1: defisit volume cairan ya ng berhubungan degan rupture lokasi implantasi sebagai efek tindakan pembedahan
Kriteria hasil:
Ibu menunjukan kestabilan /perbaikan keseimbangan cairan yang di buktikan oleh tanda –tanda vital yang stabil,pengisian kapiler cepat, sensorium tepat ,serta frekuensi seta berat jenis urine adekuat.
Intervensi keperawatan :merujuk pada intervensi diagnosis yang sama dengan abortus
2.       Nyeri  yang berhubungan dengan rupture falopi, perdarahan intraperitoneal
kriteria hasil: 
ibu dapat mendemontrasikan teknik relaksasi ,tanda-tanda vital dalam batas normal.dan ibu tidak meringis lagi
intervensi:
tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri.kaji kontraksi uterus hemoragi atau nyeritekan abdomen
Rasional ;
Membantu  dalam mendiagnosis  dan menentukan tindakan tidakan yang akan di lakukan . ketidaknyamanan di hubungkan dengan aborsi spontan dan molahidatidosa karena kontraksi uterus yang mungkin di perberat oleh infus oksitoksin .ruptur kehamilan ektopik mengakibatkan nyeri hebat ,karena hemoragi tersembunyi saat tuba falopi ruptur kedalam abdomen
Intervensi :
Kaji stres psikologis ibu/ pasangan dengan respons emosional terhadap kejadian
Rasional: Ansietas sebagai respons terhadap situasi darurat dapat memperberat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan,ketakutan n,dan nyeri
Intervensi :
Berikan lingkungan yang tenang dan aktivitas untuk menurunkan rasa nyeri.instuksikan klien untuk mengunakan metode relaksasi ,misalnya :napas dalam ,Visualisasi distraksi ,dan jelas prosedur.
Rasional:
Daapat membantu dan menurunkan tingkat ansietas dan karenanya mereduksi ketidaknyamanan.
Intervensi:
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian narkotik atau sedative berikut obat- obat praoperatif bila prosedur pembedahan indikasi
Rasional:
Meningkatkan kenyamanan ,menurunkan resiko komplikasi pembedahan
Intervensi:
Siapkan untuk prosedur bedah bila terdapat indikasi.,
Rasional
tindakan terhadap penyimpangan dasar akan menghilangkan nyeri

3.      Diagnosis 3. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman dan tidak mengenal sumber-sumber informasi
Tujuan ibu berpartisipasi dalam proses belajar ,mengungkapakan dalam istilah sederhana ,mengenai patofisiologi dan implikasi klinis
Intervensi ;
Menjelaskan tidakan rasional yang di tentukan untuk kondisi hemoragia.
Rasional: Memberiakn informasi ,mmenjelaskan kesalahan konsep pemikiran ibu mengenai prosedur yang akan di lakukan ,dan menurukan stress yang berhubungan dengan prosedur yang di berikan
Intervensi
Menjelaskan tindakan dan rasional yang ditentukan untuk kondisi hemoragia
Rasional
Memberikan informasi, menjelaskan kesalahan konsep pemikiran ibu mengenai prosedur yang akan dilakukan, dan menurunkan stress yang berhubungan dengan prosedur yang diberikan.
Intervensi
Berikan kesempatan bagi ibu untuk mengajukan peratanyaan dan mengungkapkan kesalahan konsep
Rasional
Memberikan klarifikasi dari konsep yang salah, identifikasi masalah-masalah dan kesempatan untuk memulai mengembangkan keterampilan penyesuaian (koping)
Intervensi
Diskusikan kemungkinan implikasi jangka pendek pafda ibu/janin dari keadaan perdarahan
Rasional
Memberikan informasi tentang kemungkinan komplikasi dan meningkatkan harapan realitas dan kerja sama dengan aturan tindakan
Intervensi
Tinjau ulanf implikasi jangtka panjang terhadap situasi yang memerlu7kan evaluasi dan tindakan tambahan
Rasional
Ibu dengan kehamilan ektopik dapat memahami kesulitan mempertahankan setelah pengangkatan tuba/ovarium yang sakit.

Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat, dan bukan atas petunjuk data petugas kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama seperti dokter atau petugas kesehatan lain.

Evaluasi Keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

Leave a Reply