Cari Makalah Disini

...............................................................................

KONDAS ASKEP

A.PENGKAJIAN

1. Keluhan Utama
Keluhan yang timbul pada hampir tiap jenis operasi adalah rasa nyeri karenaterjadi torehant tarikan, manipulasi jaringan organ.Rasa nyeri setelah bedah biasanya berlangsung 24-48 jam. Adapun yang perlu dikaji pada rasa nyeri tersebut adalah :
·         Lokasi nyeri
·         Intensitas nyeri
·         Waktu dan durasi
·         Kwalitas nyeri.

2. Riwayat Reproduksi

·      Haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab mioma uteri tidak  pernah ditemukan sebelum menarche dan mengalami atrofi pada masamenopause
·      Hamil dan Persalinan
1)   Kehamilan mempengaruhi pertubuhan mioma, dimana mioma uteritumbuh cepat pada masa hamil ini dihubungkan dengan hormonestrogen, pada masa ii dihasilkan dalam jumlah yang besar.
2)   Jumlah kehamilan dan anak yang hidup mempengaruhi psikologi kliendan keluarga terhadap hilangnya oirgan kewanitaan.

3. Data Psikologi
Pengangkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruh terhadap emosionalklien dan diperlukan waktu untuk memulai perubahan yang terjadi. Organ reproduksimerupakan komponen kewanitaan, wanita melihat fungsi menstruasi sebagai lambangfeminitas, sehingga berhentinya menstruasi bias dirasakan sebgai hilangnya perasaankewanitaan. Perasaan seksualitas dalam arti hubungan seksual perlu ditangani .Beberapa wanita merasa cemas bahwa hubungan seksualitas terhalangi atauhilangnya kepuasan. Pengetahuan klien tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi klien.

4.Status Respiratori
Respirasi bias meningkat atau menurun. Pernafasan yang ribut dapat terdengar tanpa stetoskop. Bunyi pernafasan akibat lidah jatuh kebelakang atau akibat terdapatsecret. Suara paru yang kasar merupakan gejala terdapat secret pada saluran nafas .Usaha batuk dan bernafas dalam dilaksalanakan segera pada klien yang memakai anaestesi general.

5.Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang harusdijawab oleh klien atau di suruh untuk melakukan perintah. Variasi tingkat kesadarandimulai dari siuman sampai ngantuk, harus diobservasi dan penurunan tingkatkesadaran merupakan gejala syok.

6.Status Urinari
Retensi urine paling umum terjadi setelah pembedahan ginekologi, klien yanghidrasinya baik biasanya baik biasanya kencing setelah 6 sampai 8 jam setelah pembedahan. Jumlah autput urine yang sedikit akibat kehilangan cairan tubuh saatoperasi, muntah akibat anestesi.

7.Status Gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal biasanya pulih pada 24-74 jam setelah pembedahan,tergantung pada kekuatan efek narkose pada penekanan intestinal. Ambulatori dankompres hangat perlu diberikan untuk menghilangkan gas dalam usus.



B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma akibat nekrosis dan peradangan.
2. cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
3. resiko tinggi kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan perdarahan pervagina berlebihan.
4. resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan tubuh akibat anemia.

C.RENCANA KEPERAWATAN

1.      Nyeri berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma akibat nekrosis dan peradangan.
Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria Hasil:
- Klien menyatakan nyeri berkurang (skala 3-5)
- Klien tampak tenang, eksprei wajah rileks.
- Tanda vital dalam batas normal : Suhu : 36-370C N : 80-100 x/mRR : 16-24x/mTD : Sistole : 100-130 mmHg Diastole : 70-80 mmHg

Intervensi :
- Kaji riwayat nyeri, mis : lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas (kala 0-10) dan tindakan pengurangan yang dilakukan.
- Bantu pasien mengatur posisi senyaman mungkin.
- Monitor tanda-tanda vital
- Ajarkan pasien penggunaan keterampilan manajemen nyeri misalnya denganteknik relaksasi, tertawa, mendengarkan musik dan sentuhan terapeutik.
- Evaluasi/ kontrol pengurangan nyeri
- Ciptakan suasana lingkungan tenang dan nyaman.
- Kolaborasi untuk pemberian analgetik sesuai indikasi.




2.      Cemas b.d kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pengetahuan kliententang penyakitnya bertambah dan cemas berkurang.
Kriteria Hasil :
- Klien mengatakan rasa cemas berkurang
- Klien kooperatif terhadap prosedur/ berpartisipasi.
- Klien mengerti tentang penyakitnya.
- Klien tampak rileks.
- Tanda-tanda vital dalam batas normal : Suhu : 36- 370C, Nadi : 80-100x/m,R: 16-24 x/m TD.: Sistole: 100-130 mmHg, Diastole : 70-80 mmHg

Intervensi :
- Kaji ulang tingkat pemahaman pasien tentang penyakitnya.
- Tanyakan tentang pengalaman klien sendiri/ orang lain sebelumnya yang pernah mengalami penyakit yang sama.
- Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
- Ciptakan lingkungan tenang dan terbuka dimana pasien meraa aman unuk mendiskusikan perasaannya.
- Berikan informasi tentang penyakitnya, prognosi, dan pengobatan serta prosedur secara jelas dan akurat.
- Monitor tanda-tanda vital.
- Berikan kesempatan klien untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
- Minta pasien untuk umpan balik tentang apa yang telah dijelaskan.
- Libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila memungkinkan.

3.      Resiko tinggi kekurangan volume cairan tubuh b.d. perdarahan pervaginam berlebihan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadikekurangan volume cairan tubuh.
Kriteria Hasil :
- Tidak ditemukan tanda-tanda kekurangan cairan seperti turgor kulit kurang,membran mukosa kering, demam.
- Pendarahan berhenti, keluaran urine 1 cc/kg BB/jam.
- Tanda-tanda vital dalam batas normal : Suhu : 36-370C, Nadi : 80 –100 x/m,RR :16-24 x/m, TD : Sistole : 100-130 mmHg, Diastole : 70-80 mmHg.

Intervensi :
- Kaji tanda-tanda kekurangan cairan.
- Pantau masukan dan haluaran/ monitor balance cairan tiap 24 jam.
- Monitor tanda-tanda vital. Evaluasi nadi perifer.
- Observasi pendarahan
- Anjurkan klien untuk minum + 1500-2000 ,l/hari
- Kolaborasi untuk pemberian cairan parenteral dan kalau perlu transfusi sesuaiindikasi, pemeriksaan laboratorium. Hb, leko, trombo, ureum, kreatinin.

4.      Resiko tinggi infeksi b.d. pertahanan tubuh tidak adekuat akibat penurunanhaemoglobin (anemia).
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan infeksi tidak terjadi.

Kriteria Hasil :
Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi seperti rubor, color, dolor, tumor danfungsiolesia.
- Kadar haemoglobin dalam batas normal : 11-14 gr%
- Pasien tidak demam/ menggigil, suhu : 36-370C

Intervensi :
- Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
- Lakukan cuci tangan yang baik sebelum tindakan keperawatan.
- Gunakan teknik aseptik pada prosedur perawatan.
- Monitor tanda-tanda vital dan kadar haemoglobin serta leukosit.
- anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- batasi pengunjung  untuk menghindarri pemajanan bakteri
- kolaborasi dengan medis untuk pemberian antibiotik.

Leave a Reply